• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • AI
  • Gadget
  • Game
  • Internet
  • Komputer
  • Tutorial
  • Sains
  • Sibersekuriti
  • Software
  • Ulasan

phillyist.com

Berita Teknologi Indonesia dan Dunia

Beranda » Serangan Siber ke Industri Kesehatan Meningkat, Ini Cara Pencegahannya

Serangan Siber ke Industri Kesehatan Meningkat, Ini Cara Pencegahannya

Juli 31, 2025 by Ucup Tinggalkan Komentar

Jakarta, 31 Juli 2025 — Serangan siber kini tidak hanya menyasar sektor keuangan atau pemerintahan—dunia kesehatan pun mulai menjadi target utama. Rumah sakit, klinik, hingga sistem rekam medis digital jadi sasaran empuk para peretas. Akses yang luas terhadap informasi sensitif membuat data kesehatan sangat berharga di pasar gelap digital. Maka dari itu, memastikan keamanan data pasien bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.

Kenapa Industri Kesehatan Jadi Sasaran?

Salah satu alasan industri kesehatan rentan terhadap serangan siber adalah banyaknya sistem yang belum diperbarui, penggunaan perangkat lunak lama, serta kurangnya edukasi siber di kalangan tenaga medis. Tak jarang pula, rumah sakit menyimpan data dalam sistem terbuka tanpa enkripsi memadai.

Peretas tahu, satu celah kecil di sistem bisa membuka akses ke ribuan bahkan jutaan catatan medis pasien. Jika sampai bocor, konsekuensinya tidak hanya soal denda hukum, tapi juga hilangnya kepercayaan masyarakat.

Cara Efektif Mencegah Serangan Siber di Sektor Kesehatan

Memahami bahaya serangan siber terhadap industri kesehatan, bagian ini memberikan langkah-langkah konkret yang bisa di terapkan oleh institusi kesehatan untuk melindungi data sensitif, khususnya keamanan data pasien.

  • Enkripsi dan Proteksi Ganda

Setiap data pasien harus di simpan dengan standar enkripsi tinggi. Selain itu, rumah sakit perlu menerapkan autentikasi dua langkah (2FA) pada sistem internal. Ini dapat mencegah akses ilegal meskipun kredensial bocor.

  • Edukasi Keamanan Siber untuk Staf

Tenaga kesehatan bukan hanya butuh pelatihan medis, tapi juga pelatihan keamanan digital. Serangan seperti phishing seringkali menargetkan staf biasa melalui email palsu. Edukasi rutin dapat mengurangi potensi kesalahan manusia.

  • Audit Sistem Secara Berkala

Melakukan audit keamanan TI minimal setiap enam bulan sekali penting untuk memastikan tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan hacker. Sertifikasi ISO atau HIPAA bisa dijadikan standar evaluasi.

  • Gunakan Teknologi AI dan Monitoring Real-Time

Sistem keamanan berbasis AI kini dapat memantau aktivitas mencurigakan secara otomatis. Ini sangat membantu mendeteksi potensi serangan sejak dini sebelum data pasien terdampak.

Ayo Lindungi Sistem Kesehatan Kita Sekarang!

Jika Anda pengelola fasilitas kesehatan, saatnya menilai ulang kesiapan sistem Anda terhadap ancaman digital. Bangun tim keamanan siber internal, perbarui teknologi, dan pastikan seluruh staf memiliki pemahaman dasar tentang perlindungan data.

Jangan tunggu serangan datang baru bertindak. Investasi hari ini dalam keamanan digital adalah jaminan masa depan untuk pasien dan reputasi institusi Anda.

Ditempatkan di bawah: Sibersekuriti

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Pos Terbaru

  • Panduan Anti Gagal! Klaim Reward Harian dari Game Givvy 2025 Agustus 1, 2025
  • AI dalam Transformasi Digital Layanan Publik dan Smart City di Indonesia Agustus 1, 2025
  • Runway ML: Software Video Editing AI yang Wajib Dicoba Agustus 1, 2025
  • Implementasi SIEM Modern: Menjawab Tantangan Keamanan Digital Agustus 1, 2025
  • Indonesia dan Strategi Telekomunikasi Berkelanjutan: Menuju Green Telco 2030 Agustus 1, 2025

Copyright © 2025