• Skip to main content
  • AI
  • Gadget
  • Game
  • Internet
  • Komputer
  • Tutorial
  • Sains
  • Sibersekuriti
  • Software
  • Ulasan

phillyist.com

Berita Teknologi Indonesia dan Dunia

Beranda » Portal & Portal 2: Saat Sains, Humor, dan Chaos Jadi Satu!

Portal & Portal 2: Saat Sains, Humor, dan Chaos Jadi Satu!

Oktober 14, 2025 by Broto Wali Tinggalkan Komentar

Lo pernah ngerasain jadi kelinci percobaan di lab gila yang penuh jebakan dan robot nyinyir? Kalau belum, berarti lo belum main Portal & Portal 2. Dua game ini tuh masterpiece banget — campuran antara otak encer, sains absurd, dan humor gelap yang bikin lo ketawa tapi juga mikir keras sampai pengen banting mouse.

Cerita yang Simpel Tapi Gila

Jadi ceritanya lo main sebagai Chell, seorang karakter yang gak pernah ngomong tapi punya keberanian setara 10 orang gamer hardcore. Lo di kurung di laboratorium misterius bernama Aperture Science, di mana satu-satunya teman lo adalah suara robot super sinis bernama GLaDOS.

Awalnya si GLaDOS ngomongnya manis banget, kayak asisten AI yang ramah — tapi lama-lama lo sadar, dia tuh kayak Siri yang kehilangan empati dan pengen ngebakar dunia. Setiap tes yang dia kasih tuh makin absurd, dari cuma lompat-lompat di portal sampai ngelawan gravitasi dan logika fisika.

Portal Gun: Senjata Sekaligus Alat Chaos

Nah, bintang utama game ini jelas Portal Gun. Alat ini bisa bikin dua portal — satu buat masuk, satu buat keluar. Tapi serunya, lo bisa bikin portal di mana aja: tembok, lantai, bahkan langit-langit! Kombinasi fisikanya bikin lo ngerasa kayak ilmuwan jenius sekaligus tukang sulap.

Contohnya, lo bisa loncat ke lubang dari ketinggian dan keluar di sisi lain dengan kecepatan supersonik. Intinya: gravity is just a suggestion di dunia Portal.

GLaDOS: Queen of Sarcasm

Kalau ngomongin Portal tanpa bahas GLaDOS tuh kayak makan Indomie tanpa bumbu. Suaranya dingin, sarkasnya tajam, dan komentar-komentarnya tuh bisa bikin lo ngakak sekaligus insecure. Kadang dia muji lo, tapi lima detik kemudian dia bilang lo “hasil eksperimen gagal yang ajaibnya masih hidup.”

Dan di Portal 2, chaos-nya naik level. Lo bakal ketemu Wheatley, robot bola biru yang kocak tapi super ceroboh. Kombinasi dia dan GLaDOS bikin suasana lab kayak stand-up comedy versi ilmiah — cuma bedanya, taruhan lo adalah hidup dan mati.

Puzzle yang Bikin Otak Meledak (Tapi Nagih)

Jangan salah, meskipun lucu, Portal tuh game yang bikin lo mikir keras banget. Tiap level itu kayak ujian logika yang di bungkus dengan humor sarkastik. Kadang lo ngerasa pinter banget abis nemuin solusi, tapi detik berikutnya lo jatuh ke lubang karena salah portal. Classic.

Yang bikin nagih adalah perasaan “aha moment” pas lo berhasil nyelesain teka-teki. Lo bakal mikir, “Oke, gue jenius!” — padahal sebenarnya lo cuma kebetulan nyoba hal yang bener.

Soundtrack dan Atmosfer yang Unik

Musiknya tuh chill tapi juga misterius, bikin lo ngerasa sendirian di lab kosong yang penuh rahasia. Dan ending-nya? Lagu “Still Alive” dari GLaDOS sendiri jadi ikonik banget — campuran manis antara sarkasme dan eksistensialisme robot. Pokoknya, kalau lo udah tamat, lagu itu bakal terus ke-play di kepala lo.

Kesimpulan: Game Sains yang Gak Bikin Ngantuk

Portal dan Portal 2 itu bukan cuma game puzzle. Mereka adalah perpaduan antara kecerdasan, kelucuan, dan sedikit kegilaan. Lo bakal ketawa, stres, tapi juga ngerasa puas banget tiap kali berhasil ngebuktiin kalau lo bisa ngalahin sistem buatan AI paling jahat di dunia.

Kalau lo belum pernah main, serius deh — lo belum tahu rasanya jadi jenius yang sarkas dan hampir mati karena sains.

Ditempatkan di bawah: Game

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2025